IMG-20250131-WA0029

TRANSSEWU.COM – Jumat, 31 Januari 2025–Setelah berlangsungnya acara Syukuran Penutupan Kubah Masjid Raya Al-Bakrie Lampung pada 09 Desember 2024 lalu, kini proses pengerjaan

Ballroom Masjid yang berada di lantai semi-basement bangunan juga telah selesai.           Dengan luas total 1.586m2, Ballroom Masjid Raya Al-Bakrie dapat menampung lebihd  Dari 1000 orang. Sementara bangunan Masjid Raya Al-Bakrie sendiri, nantinya akan  mampu menampung sebanyak 12.000 jamaah.  Masjid Raya Al-Bakrie dibangun atas inisiasi Ir. H. Aburizal Bakrie beserta keluarga besar Bakrie sebagai persembahan untuk H. Achmad Bakrie (pendiri Bakrie Group) untuk tetap mengingat akar  keturunan beliau yang memang merupakan putra daerah Lampung. Dengan rampungnya proses pengerjaan Ballroom Masjid Raya Al-Bakrie ini, maka ruangan tersebut sudah bisa digunakan sebagai tempat ibadah di bulan Ramadhan mendatang.

 

Acara Peresmian Ballroom Masjid Raya Al-Bakrie diselenggarakan pada hari Jumat,     31 Januari 2025 dan berlokasi di Ballroom Masjid itu sendiri. Acara dihadiri oleh Roy Hendrajanto Marta Sakti (Ketua LAZNAS Bakrie Amanah) mewakili keluarga besar Bakrie. Selain itu, acara turut dihadiri oleh Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.H., M.Pd, yang saat ini menjabat sebagai Pj. Gubernur Lampung dan Ir. Fredy, SM., M.M yang saat ini menjabat sebagai Pj. Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, beserta seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Lampung dan berbagai awak media.

 

Acara pertama kali dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan ayat suci Al-Quran. Setelahnya, acara dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Roy Hendrajanto Marta Sakti mewakili keluarga besar Bakrie. Beliau menyampaikan rasa syukurnya kehadirat Allah SWT atas kelancaran proses pelaksanaan pembangunan Masjid. Selain itu, beliau juga mengungkapan rasa terima kasih untuk seluruh tamu undangan yang hadir dan kepada berbagai pihak terkait yang sudah membantu kelancaran dari setiap proses pengerjaan pembangunan Masjid Raya Al- Bakrie. Kemudian sambutan juga diberikan oleh Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.H., M.Pd,yang saat ini menjabat sebagai Pj. Gubernur Lampung.

 

Dalam sambutannya, beliau ikut menyampaikan rasa syukurnya dan berbangga dengan keberadaan Masjid Raya Al-Bakrie yang diharapkan akan menjadi icon baru kota Bandar Lampung yang banyak mengandung nilai positif bagi masyarakat. Sebelumnya, seluruh tamu undangan yang hadir juga diajak menonton video yang memuat tentang proses perkembangan Masjid Raya Al-Bakrie, yang saat ini sudah mencapai tahap pengerjaan 70℅

 

Acara peresmian Ballroom Masjid Raya Al-Bakrie ditandai dengan dilakukannya penandatanganan pada batu prasasti oleh Roy Hendrajanto Marta Sakti mewakili keluarga besar Bakrie dan Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.H., M.Pd selaku Pj. Gubernur Lampung saat ini. Terakhir, acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Basyaruddin Maisir (pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikmah) dan pelaksanaan Sholat Jumat berjamaah di dalam Ballroom Masjid Raya Al-Bakrie yang dipimpin oleh Drs. KH. Ahmad Rofi’udin Mahfudz MA (Imam Masjid Istiqlal) dengan Khatib: Ustadz Zulfikar beserta Muadzin dan Bilal: Ustadz Hasyim Adnan, SE (Ketua DKM Al￾Oesman).

 

Informasi Tentang Masjid Raya Al-Bakrie

Proses pelaksanaan pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie Lampung diketuai oleh Aninditha Anestya Bakrie (Direktur Eksekutif Yayasan Bakrie Untuk Negeri).

 

Proses Pembangunan Masjid dapat terlaksana berkat adanya kerjasama dari Yayasan Bakrie Untuk Negeri melalui Yayasan LAZNAS Bakrie Amanah dengan Pemerintah Provinsi Lampung. Masjid Raya Al-Bakrie didesain oleh perusahaan arsitektur Urbane yang sudah banyak mendesain Masjid-Masjid besar dan kenamaan seperti Masjid Raya Al Jabbar di Bandung dan Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi di Sumatra Barat.

 

Sementara bangunan utama Masjid Raya Al-Bakrie dikerjakan oleh kontraktor utama    PT. Parama Dharma dan disupervisi oleh manajemen konstruksi PT. Mitra Perdana Multidimensi. Terletak di kawasan pusat kota Bandar Lampung seluas lebih dari 2,2 hektar, Masjid Raya Al-Bakrie memiliki luas bangunan total 12.000m2. Massa utama Masjid Raya Al-Bakrie berada di sisi selatan tapak dan dikelilingi oleh plaza terbuka. Bangunan Masjid terdiri dari tiga lantai yang terdiri dari lantai dasar, lantai mezanin dan satu lantai semi-basement. Lantai dasar digunakan sebagai area utama sholat, sedangkan lantai mezanin untuk area sholat wanita, dan area tambahan sholat. Lalu, ruang-ruang penunjang seperti toilet, area wudhu, dan ruang serba guna, perpustakaan, TPQ dan kantor pengelola DKM berada di lantai semi-basement. Setiap area tersebut dapat diakses melalui tangga yang ada di luar maupun dalam Masjid. Sementara untuk menuju bangunan utama Masjid, pintu utama terletak di sisi timur dan pintu samping yang terhubung oleh koridor dengan area drop-off. Koridor ini juga tersambung dengan koridor di sisi belakang Masjid yang menghubungkan area parkir dan massa utama Masjid Raya Al-Bakrie. Selain itu Masjid juga dilengkapi dengan ruang terbuka hijau, taman bermain anak dan area UMKM.

 

Desain arsitektur Masjid Raya Al-Bakrie menggabungkan filosofi agama dan budaya lokal dalam menciptakan ruang yang bermakna dan fungsional. Dengan konsep Ummah, Ukhuwah, dan Tauhid, Masjid ini mengutamakan kebersamaan, persaudaraan, dan kesatuan dalam desainnya. Hal ini sejalan dengan prinsip yang dianut oleh keluarga dan Kelompok Usaha Bakrie, yaitu Trimatra Bakrie yang berisi nilai: Ke-Indonesiaan, Kemanfaatan dan Kebersamaan. Pada saat yang sama,nilai-nilai budaya Lampung seperti Piil Pesenggiri dan motif tapis Lampung juga memberikan elemen identitas lokal yang kuat dalam desain bangunan.

 

Desain perkotaan yang mengintegrasikan Masjid dengan ruang publik kota menciptakan tempat yang tidak hanya dapat digunakan untuk beribadah, tetapi juga sebagai ruang sosial yang hidup dan interaktif. Dengan demikian, Masjid Raya Al￾Bakrie tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kesatuan, keharmonisan, dan identitas yang mendalam antara agama, budaya, dan masyarakat Lampung.

 

Dari beberapa hal tersebut, Masjid Raya Al-Bakrie diharapkan dapat menjadi icon kota Bandar Lampung. Karena selain sebagai tempat ibadah, nantinya Masjid juga dapat berfungsi dalam pengembangan UMKM, pembelajaran agama islam, tempat kegiatan yang mencakup orang banyak, dan sebagai tempat wisata religi.

 

Editor  : Iffa.Yy. A.Md

TRANSSEWU.COM

 

About The Author